Komponen Sel Darah Beserta Penjelasan dan Fungsinya

Terdapat 4 komponen sel darah merah yang wajib kamu ketahui karena informasi ini sangatlah penting dan menambah wawasan. Sebab darah sendiri merupakan kombinasi plasma beserta sel sel yang beredar di seluruh tubuh kita.

Darah sendiri merupakan cairan penting yang punya tugas untuk memasok barbagai zat yang sangat penting dan di butuhkan oleh tubu. Sebut saja seperti oksigen, gula hingga hormon menuju ke sel serta organ organ yang ada di dalam tubuh kita.

Selain itu, darah juga sangat membantu untuk menyaring racun yang masuk ke dalam sel sel tubuh kita.

Nah, tahu kah kamu jika terdapat empat komponen utama darah yakni sel darah merah, plasma, sel darah putih hingga trombosit. Dan sudah pasti masing masing dari ke empat komponen darah tersebut memiliki peran masing masing untuk menyalurkan zat yang penting dan tubuh butuhkan.

Agar mampu menjaga tubuh dari serangan infeksi.

Penjelasan Mengenai Komponen Sel Darah dan Fungsinya

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah ke empat komponen sel darah merah beserta dengan fungsinya secara lengkap:

1. Plasma Darah

Darah memiliki komponen cair yang ada di dalamnya dan di sebut dengan nama plasma. Plasma darah sendiri terdiri dari beberapa campuran yakni gula, air, protein, garam dan lemak.

Komponen ini bertugas sebagai pengangkut sel sel darah menuju seluruh tubuh dan muatan ini juga berisikan nutrisi, antibodi, produk limbah dan protein pembekuan. Di dalamnya juga terdapat pesan kimia misalnya hormon serta protein yang bertugas sebagai penjaga keseimbangan cairan yang ada di dalam tubuh kita.

2. Sel Darah Merah atau Eritrosit

Berikutnya ada Eritrosit atau bisa juga di sebut dengan nama sel darah merah. Komponen ini memiliki jumlah yang melimpah dan paling banyak di dalam darah. Sebab di dalam darah kita, terdapat sekitar 40 hingga 45 persen sel darah merah.

Sel ini sendiri memiliki bentuk berbagai macam, namun sebagian besar bentuknya seperti cakram bikonkaf dengan bagian tengah yang bentuknya rapat. Dan hampir mirip dengan mangkuk.

Produksi sel darah merah ini di kendalikan oleh eritropoietin yang merupakan suatu hormon yang di produksi di dalam organ ginjal.

Untuk proses terbentuknya sel darah merah atau Eritrosit ini terjadi saat sel yang belum matang yang berada di sumsum tulang. Dan proses ini biasanya membutuhkan waktu kurangn lebih tujuh hari hingga membuat sel darah merah menjadi matang dan di lepaskan menuju ke dalam aliran darah.

Dan komponen ini rata rata hanya bisa bertahan hingga 120 hari. Berbeda dengan kebanyakan sel lain, sel darah merah ini tidak mempunyai nukleus. Selain itu, Eritrosit juga bisa berubah bentuk dengan mudah.

Sehingga sangat membantu sel darah merah agar bisa dengan mudah menyesuaikan diri ketika masuk ke pembuluh darah yang ada di dalam tubuh kita.

Eritrosit sendiri juga mengandung protein khusus yang bisa di kenal dengan istilah hemoglobin.

Dan hemoglobin ini yang mampu membuat Eritrosit memiliki warna merah sehingga komponen ini juga di sebut sebagai sel darah merah.

3. Sel Darah Putih atau Leukosit

Komponen yang ketiga bernama leukosit yang biasa di sebut juga dengan istilah sel darah putih. Komponen ini hanya menyumbangkan 1 persen saja dari keseluruhan komposisi darah yang ada di dalam tubuh kita.

Sehingga jumlah dari Leukosit ini sangat kecil dan tidak ada apa apanya jika di bandingkan dengan jumlah sel darah merah yang ada di tubuh kita. Rasionya sekitar 1 banding 600 hingga 700.

Artinya di dalam 600 hingg 700 sel darah merah hanya terdapat 1 saja sel darah putih.

Sel darah putih sendiri memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh kita yakni mampu mempertahankan tubuh dari berbagai infeksi. Karena meski sel darah putih ini hanya memiliki 1 persen saja dari keseluruhan sel darah yang ada di dalam tubuh kita.

Namun sel darah putih ini mempunyai 5 komponen penyusun yang juga memiliki peran dan tugas masing masing bagi kesehatan kita.

Dan berikut ini adalah 5 komponen sel darah putih yang wajib untuk kamu tahu:

1. Neutrofil

Merupakan jenis sel darah putih yang komposisinya paling banyak. Sel ini punya tugas sebagai pelindung tubuh untuk bisa menghadapi infeksi. Sel ini bisa membunuh bahkan melahap bakteri jamur hingga zat asing yang ada di dalam tubuh.

2. Limfosit

Berikutnya ada limfosit yang terdiri dari tiga jenis yakni sel T atau limfosit T dan sel pembunuh alami. Kedua sel ini bertugas sebagai pelindung dari berbagai infeksi virus serta mendeteksinya dan akan menghancurkan beberapa sel kanker.

Lalu ada sel B atau limfosit B yang dapat berkembang hingga bisa menjadi sel penghasiln antibodi.

3. Monosit

Selanjutnya adal monosit yang bertugas untuk menghancurkan sel sel mati maupun sel yang sudah rusak. Serta mampu membantu untuk bertahan melawan banyak organisme yang menular.

4. Eosinofil

Sel ini bertugas untuk membunuh parasit, menghasilkan sel kanker hingga memberikan respon terhadap alergi.

5. Basofil

Sel ini juga bertugas untuk memberikan signal pada tubuh saat mengalami alergi.

Beberapa leukosit atau sel darah putih ini mampu mengalir dengan lancar lewat aliran darah. Tapi tidak sedikit pula yang menempel di dinding pembuluh darah. Bahkan mampu menembus dinding pembuluh dan masuk ke jaringan lain.

Bagi tubuh kita, sel darah putih memang memiliki peran yang sangat penting karena mampu menangkal serangan virus dari luar maupun infeksi. Karena sel ini bisa memproduksi antibodi yang bertugas sebagai benteng.

Sel ini juga mampu menyerang organisme dari luar yang hendak menerobos masuk ke tubuh kita.

Umumnya kadar sel darah putih di dalam 1 mikroliter darah adalah sekitar 3.700 hingga 10.500. Meskipun leukosit ini memiliki fungsi yang baik bagi tubuh, namun sebenarnya jumlah leukosit yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan penyakit. Sedangkan jika leukosit terlalu rendah juga bisa mendapatkan sejumlah penyakit berbahaya.

Karena sel darah putih yang terlalu rendah atau yang biasa di kenal dengan istilah leukopenia akan membuat tubuh tidak mampu membentuk antibodi sehingga tidak dapat melawan infeksi.

Meskipun jika sel darah putih jumlahnya lebih tinggi atau di sebut dengan istilah leukositosis tidak menunjukkan dampak buruk. Namun kondisi ini adalah indikasi mengenai adanya kelainan seperti infeksi, radang atau bahkan leukimia.

4. Trombosit

Sebenarnya trombosit sendiri bukanlah sel namun fragmen sel yang ukurannya lebih kecil. Komponen sel darah ini dapat membantu proses pembekuan darah maupun koagulasi dengan berkumpul pada lokasi yang mengalami cedera.

Kemudian trombosit akan menempel di lapisan pembuluh darah yang terkena luka untuk membentuk platform yang akan membuat pembekuan darah. Proses ini akan menghasilkan pembentukan bekuan fibrin dan menutupi luka hingga mencegah darah keluar.

Akhir Kata

Nah, itulah komponan sel darah merah secara lengkap beserta dengan fungsinya. Semoga penjelasan mengenai sel darah dan komponennya ini bermanfaat, sampai jumpa.

Informasi Menarik Lainnya:

Originally posted 2022-12-18 07:37:29.